Sukses adalah Sebuah Perjalanan bukan Tujuan

Langkah pertama dan yang paling penting menuju kesuksesan adalah bisa membayangkan menjadi sukses.

Sabtu, 10 September 2011

Menejemen Wanita Bekerja

1. Manajemen waktu
Manajemen waktu adalah strategi penting yang perlu diterapkan oleh ibu bekerja untuk dapat mengoptimalkan perannya sebagai ibu rumah tangga, istri dan sekaligus karyawati.  Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain (Rini, 2002):
(a)    Tentukan dan tetapkan tujuan dalam bekerja
Seberapa jauh Anda ingin melibatkan diri pada pekerjaan? Berapa lama waktunya? Pekerjaan yang diinginkan adalah full time atau part time? Sesuaikan dengan kondsi dan kebutuhan Anda serta keluarga.
(b)    Tetapkan prioritas
Dengan menetapkan prioritas, ibu dapat mulai menentukan jenis dan porsi aktivitas untuk masing-masing peran (sebagai istri, ibu, karyawati). Jadi meskipun bekerja, sepulang kerja ibu harus menyediakan waktu yang berkualitas baik untuk anak maupun suami. Susun agenda sedemikan rupa agar ibu dapat mengatur kegiatan secara lebih sistematis dan efisien. (c)    Delegasikan beberapa tugas kepada orang lain.
Pendelegasian pekerjaan di tempat kerja membuat ibu merasa lebih rileks dan dapat memfokuskan diri pada pekerjaan yang betul-betul harus dikerjakan sendiri. Mendelegasikan pekerjaan rumah tangga pada pembantu atau anggota keluarga yang lain juga bermanfaat agar ibu tidak terlalu lelah dibebani pekerjaan sehari-hari sehingga kurang dapat menyediakan waktu yang berkualitas untuk anak dan suami (terlalu sibuk membereskan pekerjaan rumah).
2. Manajemen keluarga
(a) Mempekerjakan pembantu rumah tangga untuk meringankan beban pekerjaan di rumah.
(b) Jika sudah mempunyai anak yang relatif lebih besar dapat ditanamkan pengertian untuk ikut membantu mengelola tugas rumah tangga sehari-hari, mengajarkan prinsip kerja sama dan tanggung jawab sejak dini pada anak, agar terbiasa bersikap mandiri, berinisiatif dan dapat diandalkan.
(c) Jika anak masih kecil, diupayakan menyediakan pengasuh yang baik, bertanggung jawab dan dapat dipercaya ketika ditinggal pergi bekerja. Bisa juga minta bantuan pada anggota keluarga yang lain (orang tua, adik, kakak) untuk mengawasi dan menemani anak tersebut.
3. Manajemen pekerjaan
Agar terjalin quality time bersama keluarga, ibu perlu bersikap lebih efisien dan produktif dalam pekerjaan. Makin ibu tidak produktif dan efisien, makin banyak pekerjaan yang tertunda dan makin malas untuk menyelesaikannya hingga menghambat hubungan ibu dengan keluarga. Akibatnya ibu jadi stres dan sensitif terhadap anak-anak dan suami.
4. Manajemen diri
(a) Untuk bisa mengatur diri sendiri, kenalilah diri Anda terlebih dahulu. Seberapa tinggi tingkat toleransi ibu terhadap stres dan hal-hal apa saja yang dapat membuat stres.
(b) Hindari tindakan dan pikiran negatif yang akan menambah persoalan, dan merubah cara berpikir irasional yang mengganggu kenyamanan hidup.
(c) Beristirahat sejenak untuk bersantai, melakukan kegiatan dan hobi yang disukai.
(d) Ciptakan suasana rileks dalam hati dan berpikirlah positif agar ibu tidak terlalu tegang dn mudah reaktif terhadap orang lain.
(e) Sering bercanda dan humor dengan keluarga, teman, tetangga, karena sangat bermanfaat untuk melepaskan kejenuhan, ketegangan dan kebosanan.
5. Memelihara dukungan sosial
Membina hubungan baik dengan teman, rekan kerja, tetangga sekitar, konsumen (jika mempunyai toko), dan atasan sangat penting untuk mencegah timbulnya masalah yang tidak perlu dan dapat membuat ibu lebih bersemangat dalam bekerja.
Sumber : Rini Jacinta, www.e-psikologi.com (2002)